
WAGGA WAGGA – AUSTRALIA Feb 2003
Ini perjalananku ke luar negri sejak 1997.
Wagga-Wagga, kota apa pula bah! Dimana letaknya? Kok ngga pernah sekalipun aku lihat di peta benua Kangguru, mgk ngga pernah merhatiin… soalnya yg aku inget cuma Sydney, Melbourne, Canberra, Adelaide, dll.
Berangkat jam 10 malam WIT dr Denpasar nyampe subuh di Sydney, terus terbang 1 jam 600 km ke arah timur. Only 1 stewardess in airplane dg penumpang sekitar 200 org. Wah kalau disini wis dikroyok ambek 4 pramugari/ra. Efisien…ngirit..cuma dikasih kacang…lumayanlah, itung2 supaya mulut ngga pahit.
Nyampe di bandara, alamak!!! Branti – Bandar Lampung th 1988. Hampir 10 bulan ngga ada hujan di daerah pertaniannya, very dry, 38 Celsius. Persis kayak Surabaya, but it’s very nice view in Wagga town, kesannya sepi, jam 8 malam toko2 tutup semua.
Wagga-Wagga means Crow bird, mgk org Aborigin terilhami dr suara burung tersebut. Kalau di Jawa gak..gak..gak, makanya namanya manuk Gagak. Ternyata mereka satu rumpun juga, Gagak di Jawa, Wagga di Australia. Vegetasinya didominasi dg Eucalyptus, kayak didepan rumahku di Serpong.
Belajar icip2 red wine (katanya sih enak), pertama ngambus2 doang, akhirnya icip2, untung ngga kubam. Shiraz red wine1983 is very fantastic.. untuk pergaulan bolehlah. Thanks to Mr.Joe Mulcahy (Australia), Mr. Dennis Lettow (USA) and Mr. Jay Rosburg (USA) who were delivered and facilitate Long Look Selling training. Payah juga Australian Farmers kalau ngomong…Cuma 40% yg ngerti, lainnya bablas.. mgk emang hrs tinggal disana 2 tahun to learn Australian slank. Mending ndegerin Pak Beda Realuyo (Phillipines – my boss dulu) nek ngomong ..jelas poll. I miss u sir.
Thanks also to Mr Bert Orcino (Phillipines - where are you now Sir?), and Kun Sakorn (Thailand) who were joined that training. Excellent training.
Alhamdullilah, akhirnya pulang juga setelah seminggu disana, isok ngomong Jowo maneh….
Ini perjalananku ke luar negri sejak 1997.
Wagga-Wagga, kota apa pula bah! Dimana letaknya? Kok ngga pernah sekalipun aku lihat di peta benua Kangguru, mgk ngga pernah merhatiin… soalnya yg aku inget cuma Sydney, Melbourne, Canberra, Adelaide, dll.
Berangkat jam 10 malam WIT dr Denpasar nyampe subuh di Sydney, terus terbang 1 jam 600 km ke arah timur. Only 1 stewardess in airplane dg penumpang sekitar 200 org. Wah kalau disini wis dikroyok ambek 4 pramugari/ra. Efisien…ngirit..cuma dikasih kacang…lumayanlah, itung2 supaya mulut ngga pahit.
Nyampe di bandara, alamak!!! Branti – Bandar Lampung th 1988. Hampir 10 bulan ngga ada hujan di daerah pertaniannya, very dry, 38 Celsius. Persis kayak Surabaya, but it’s very nice view in Wagga town, kesannya sepi, jam 8 malam toko2 tutup semua.
Wagga-Wagga means Crow bird, mgk org Aborigin terilhami dr suara burung tersebut. Kalau di Jawa gak..gak..gak, makanya namanya manuk Gagak. Ternyata mereka satu rumpun juga, Gagak di Jawa, Wagga di Australia. Vegetasinya didominasi dg Eucalyptus, kayak didepan rumahku di Serpong.
Belajar icip2 red wine (katanya sih enak), pertama ngambus2 doang, akhirnya icip2, untung ngga kubam. Shiraz red wine1983 is very fantastic.. untuk pergaulan bolehlah. Thanks to Mr.Joe Mulcahy (Australia), Mr. Dennis Lettow (USA) and Mr. Jay Rosburg (USA) who were delivered and facilitate Long Look Selling training. Payah juga Australian Farmers kalau ngomong…Cuma 40% yg ngerti, lainnya bablas.. mgk emang hrs tinggal disana 2 tahun to learn Australian slank. Mending ndegerin Pak Beda Realuyo (Phillipines – my boss dulu) nek ngomong ..jelas poll. I miss u sir.
Thanks also to Mr Bert Orcino (Phillipines - where are you now Sir?), and Kun Sakorn (Thailand) who were joined that training. Excellent training.
Alhamdullilah, akhirnya pulang juga setelah seminggu disana, isok ngomong Jowo maneh….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar